Wednesday, January 30, 2013

Cerita Sahabat Pacar dan Penyesalan

Ini cerita gue ambil dari kisah nyata gue,temen sama sodara gue. 
 Gini ceritanya cerita dimulai dari awal!! 

Dipagi hari yang cerah, aku udah disekolah. Aku dan Salman sedang asik bercanda di halaman sekolah. Salman adalah teman sekaligus sahabat pertamaku semenjak aku SMP. Selama di halaman sekolah kita hanya membicarakn tugas sekolah.
Aku adalah Mita, Siswi SMP 612 Jakarta. Aku lahir di Jakarta, 12 Juli 1997. aku dekat sama Salman gara-gara kalau aku ngobrol sama dia nyambung banget. apalagi kalau ngomongin soal games hahaha.hobiku adalah baca buku, apalagi kalau tentang rumus matematika atau kimia. kata guruku matematika itu ga sulit ko, cuma kitanya ajah gamau belajar buat mengerti :)

seiring berjalanya waktu, aku sering sekali curhat kepada Salman diapun sebaliknya. Setelah beberapa bulan dari awal aku kenal dia, aku merasa nyaman didekatanya. mungkin karena terbiasa dekat sama dia.tapi lama-lama rasa itu semakin aneh sampai membuatku bingun dan resah. Tapi aku menyembunyikan semua rasa yang mebuat ku bingung dari Salman.
Aku udah pusing sama semua perasaanku yang gajelas ini. akhirnya aku bercerita kepada saudaraku yang bernama Hasna. setelah aku ceritakan itu semua, dia memberitahuku tentang sesuatu. dia bilang perasaan aku ke Salman itu perasaan dimana aku nyaman sama dia dan aku menyukainya. tapi aku masih ga percaya sama ucapan Hasna yang ga aku ngerti
Tepat pada hari ulang tahunku, aku baru menyadari perkataan dari Hasna dan itu semua benar. aku suka sama dia. tapi aku gamau sampai Salman tau tentang perasaan itu. aku gamau persahabatanku hancur cuma gara-gara hal sepele.
"Hai Mita, Happy birthday ya  *senyum*" awal percakapan Salman
"Eh Salman, makasih banyak yah udah dateng" Jawabnya
"Iya santai ajah lagi. eh, gue mau ngomong nih sama lo!" ucap Salamn terbata
"mau ngomong apaan? sampai gugup gitu? hahaha" *muka bingung*
"Sebenernya, gue suka sama lo. dari awal gue kenal dan deket sama lo."
"em,em" Mita terlihat salting,bingung dan kaget
"lo kenapa? gasuka ya gue bilang kaya gitu sama lo. maaf ya, lo jangan marah" Salman merasa bersalah
"eh engga ko, kenapa juga gue harus marah? sebenernya gue juga suka sama lo dari dulu."
"lo beneran? oh iya lo mau ga jadi pacar gue? *sambil ngasihin kado*"
"em, tapi lo harus janji ke gue. kalau kita udah putus, lo harus jadi temen gue lagi jangan musuhan"
"ko lo bilang kaya gitu? iya gue janji ko *senyum manis*"
"iya gue mau jadi pacar lo"
itu adalah hadiah terbaik saat aku ulang tahun. akhirnya aku pacaran sama  Salman. Banyak godaan yang datang ke hubungan aku.Baru 3 bulan pacaran, akhirnya hubunganku pun mulai renggang. Salman akhir-akhir ini berubah, karena Rima. Rima adalah murid baru dikelas. Rima selalu saja mendekati Salman, sampai Salman lupa kepadaku.

Aku udah gatahan sama semua masalah yang kualami. akhirnya aku memutuskan untuk "putus". Sepertinya saat aku memutuskan Salman, Salman ga ngerasa kehilang aku malah Salman makin dekat dengan Rima.

Ga ada hubungan apapun antara aku dengan Salman sekarang. Aku sudah mengira akan seperti ini akhirnya. tapi dullu aku menghiraukannya untuk kebahagiaan semata.

Aku menulis surat untuk salman saat akan pulang sekolahyang aku masukan langsung pada tasnya tanpa sepengetahuan Salman. "udah gue kira, kalau akhirnya bakal kaya gini. gue nyesel waktu itu nerima lo. harusnya kita gausah pacaran tapi kitasahabatan ajah. tapi semua udah terlanjur, makasih pernah jadi yang terbaik buat gue.          ~Mita."

Setelah Salman membaca isi surat itu, dia baru sadar kalau dia salah. tapi semua udah terlambat, Mita telah pergi jauh meninggalkan kota kelahirnnya itu.

~sekian~


 

No comments:

Post a Comment